Flash Fiction
Disukai
0
Dilihat
3,181
REALITA ATAU MIMPI YANG SERING DI PERDEBATKAN ?
Drama
Flash Fiction ini masih diperiksa oleh kurator

Banyak orang lain menganggap bahwa hidup harus mengikuti alur dan realita adalah pemenangnya. Hidup di zaman sekarang yang katanya susah dengan segala hiruk pikuknya membuat beberapa orang lelah dan menutup mata untuk segala keinginannya, yang penting hidup dan bisa makan dan punya tempat berlindung katanya.

Tak semua orang di beri sebuah bisikan mengenai mimpi, dan mimpi itu pun datangnya pasti dari Tuhan karena takdir pun dari Tuhan. Sebuah mimpi bisa menjadi anugrah atau menjadi bencana bagi pemiliknya. Setiap mimpi yang ditakdirkan datang akan memulai perjalanannya sendiri.

Berbicara tentang realita, beberapa orang menganggap mimpi adalah sebuah ilusi dan dongeng untuk melepas penatnya hari, bahkan ada yang menganggap bahwa mimpi itu adalah sesuatu yang tabu sehingga memaksakan ketabuan itu ke manusia lain yang dianggapnya lebih lemah atau milikknya.

Realita yang selalu datang tidak pernah habis untuk di agungkan, memojokkan mimpi dengan sangat handalnya. Setiap hari anugrah yang di dapat tidak lagi terasa sama, hanya ada kekosongan karena mereka lupa bahwa api yang menjalankan takdir itu mereka padamkan yaitu mimpinya. Dan sekarang mereka bersikeras untuk memadamkan api manusia lainnya, berdalih dengan kata-kata demi kebaikan bahkan mereka lupa apa itu bentuk kebaikan, kebaikan itu abu-abu yang yang tau kebaikan itu hanya masing-masing individu itu. Mereka juga berlagak seperti peramal mengatakan bahwa mimpi mendatangkan kehancuran, bahkan mereka lupa tidak ada masa yang bisa di tembus kecuali masa sekarang karena itu realita sebenarnya.

Perdebatan mulai mengambil langkahnya, menjadi wasit yang bahkan tidak tahu mana hitam dan putih di dunia abu-abu ini. Sekarang realita dan mimpi memulai perdebatannya dan mereka membawa pendukung masing-masing, begitu sengit, mereka begitu antusias untuk menunjukkan siapa yang menjadi pemenangnya.

Bahkan berdebat ini pun salah, tidak ada yang bisa diperdebatkan, semua manusia berhak atas segala kehidupannya, yang salah adalah mencoba menjadi pelindung dengan cara ingin memiliki kehidupan manusia lain meskipun dengan alibi demi kebaikan dan masa depan.

Disinilah gadis dengan segala opininya yang ingin di perdengarkan, dituduh sebagai bentuk kegagalan hanya karena dianggap menentang, menurutnya realita justru yang diharapkannya, ketika mimpi datang meminta restu realitanya, agar dapat bersahabat untuk mencapai tujuan atau bahkan untuk mencapai yang namanya kehidupan dan kebahagiaan.

Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar