Flash Fiction
Disukai
1
Dilihat
7,310
AMBIGU
Romantis

AMBIGU

Agnes Dzahniyah

“Gimana ada yang bisa saya bantu?”

Suara dari balik pintu kaca sebuah kantor starup yang mungkin sudah dari tadi pria itu berdiri disana dan sengaja mendengarkan percakapan Aku dan Tia yang sedari tadi asik bercerita tanpa melihat kondisi sedang berada tepat di depan pintu masuk kontor tersebut.

“Ouh, maaf Mas, silahkan.” Dengan sigap aku dan Tia mempersilahkan pria tersebut untuk jalan keluar lalu kita berpidah menuju kursi yang berada tidak jauh dari pintu kantor tersebut.

Obrolan aku dan Tia masih berlanjut sampai pria itu kembali lagi ke kantornya. Sepertinya dia adalah salah satu karyawan starup tersebut.

Dengan mata yang sembab akibat menangis di tempat umum membuat aku kewalahan menyembunyikan muka sembabku dengan kerudung coklat yang sedang dikenakan.

“Tia, kalian lagi ngobrolin apa sih, udah sekitar satu jam lebih kamu disini, apa kalian nggak makan siang dulu?” tanya pria itu kepada Tia, sebagai teman satu kantor dengannya.

“Saya bawa bekal, Mas. Nanti sekalian kerja saya makan di dalam.” Jawab Tia dengan nada yang terlihat sangat sopan dan segan menjawab pertanyaan pria itu.

Namanya Panji Pratama, CEO Travel Arnes yang sudah berkembang sejak tahun 2017 dan memiliki cabang di berbagai kota di Indonesia. Biasa dipanggil dengan sebutan “Mas” oleh karyawannya, raut wajah yang masih sangat muda, serta senyum manis yang selalu mengembang untuk orang-orang yang berada disekitarnya. Sangat ramah, dan terihat menyejukkan saat melihat dia.

“Kamu terpesona? Sama latar belakang dia, Fa?” Tanya Tia disela penjelasan tentang Mas Panji sebagai CEO di kantornya.

“Bukannya terpesona, cuman aneh aja ternyata ada pria model seperti itu, baik, ramah, sopan, dan nggak ketinggalan sama senyum manisnya itu, loh, Ti.” Jalesku sambil mengusap make up yang sudah luntur karena air mata tadi.

“Dia lagi cari calon, aku recomendasiin kamu gimana, Fa?”

“Ngaco kamu, Ti. Dia itu siapa dan aku itu siapa? Aku sama dia beda jauh, tiaa...”

“Nggak masalah, lagian dia emang welcome dengan siapa pun, kali aja Mas Panji mau dan bisa tuh kamu ajak ke acara nikahannya mantan kamu itu.”

Aku hanya bisa mendesah dan tidak menjawab semua ocehan Tia yang terkesan berhalusinasi tentang gambaran aku dan CEO nya itu jalan bersama.

***

Seharusnya aku sedang bersedih, berada di dalam gedung yang megah dengan hiburan yang sangat menggambarkan kebahagiaan dua orang yang tengah bersanding manis di atas pelaminan itu. Rasanya ingin menangis sekeras-kerasnya, menyimpulakn rasa kecewa yang mendalam serta menumpahkan rasa kesal dengan semua penantian di hari-hari sebelumnya. Tapi hari ini, aku sangat bahagia, hari ini aku sangat senang dan terkesan menjadi ratunya dibandingkan sang pengangtin wanita di atas pelaminan itu.

Aku merasa nyaman mengenal pria ini, sangat manis senyumnya, rasanya aku tidak menyesal telah menjadi korban kekecewaan yang mendalam atas pernikahan mantanku ini, karena aku telah menemukan yang baru di waktu yang bersamaan.

Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
So sweet