Aku mengalami pembullyan saat aku kelas 2 sampai Kelas 3 SMP yang membuatku takut bertemu dengan orang-orang dan menambahku menjadi semakin malas keluar rumah. Ketika aku mengamuk di SMP dan pesantren, keluargaku memutuskan untuk aku di ruqyah kemudian berobat di psikiater. Dokter itu mengatakan bahwa aku terkena Skizofrenia karena aku mendengar suara-suara seperti mengejek dan takut orang seperti mau di serang. Aku di beri obat psikotik untuk ku minum, setelah meminum obat itu aku perlahan mulai tenang hanya saja aku masih tidak bisa mengatasi emosiku yang gampang tersinggung.
Aku pun juga tidak mempunyai teman satupun yang setia padaku semuanya pergi meninggalkanku satu per satu setelah aku ketahuan telah dibully. Aku hanya menyendiri di rumah dan sibuk dengan handphone ku yang di sana aku mendapatkan teman yang banyak walau hanya teman online saja.
Aku belum bisa memaafkan teman-teman yang dulu membully aku karena mereka aku jadi tidak bisa lanjut sekolah karena terlanjur sakit-sakitan. Bahkan mereka pernah mengunggah fotoku di grup chat dan mengejekku membuatku semakin malu untuk menunjukkan diriku dan aku memilih untuk memasang foto dengan foto artis Korea saja. Ya, aku juga penggemar Korea banyak dari temanku yang membully ku suka Korea tetapi tidak suka sama aku. Hal yang membuatku suka Korea adalah dari sepupuku sendiri.
Kemudian, aku lepas obat yang kami kira aku sudah sembuh, tetapi ternyata pulih itu hanya sementara dan aku relaps lagi saat aku tidak meminum obat psikotik sehingga psikiater menyuruh mamaku untuk membuatku minum obat psikotik lagi.
Setelah itu, aku berobat di dokter lain karena rumah sakitnya lebih dekat dan aku diberitahu bahwa aku terkena bipolar dan depresi yang bergabung dengan skizofrenia. Memang pada saat ini hatiku masih merasakan sakit trauma dan juga aku sering menangis tidak tahan mengingat kebencian dan rasa dendam yang ingin ku lakukan kepada orang-orang yang telah menyakitiku.
Tetapi, setelah aku menulis dan temanku yang dulu membully berkata seperti ini padaku, "Kamu hebat, kamu kuat. Kamu orang yang paling kuat yang pernah ku lihat dan kamu tidak sakit," ucap temanku kepada diriku.
Aku jadi bersemangat untuk menulis lagi dan teman yang meminta maaf kepadaku hanyalah dia yang benar-benar tulus dan setia menemaniku menjadi teman online yang lain hanyalah teman beda daerah saja.
Kejadian relaps terjadi lagi setelah aku lepas obat selama 4 hari karena adanya efek samping obat dan aku terpaksa tidak meminum obat psikotik dan depresan dulu. Membuatku harus di rawat di rumah sakit umum karena kehilangan banyak cairan dan HB ku menjadi 6.
Setelah di rawat di rumah sakit, aku relaps lagi dan semua pasien mengira aku gila tetapi setelah aku di ruqyah oleh tanteku barulah mereka menyadari bahwa itu bukanlah kemauan ku dan juga sudah di luar kendaliku.
Terpaksa psikiater melanjutkan obatku lagi dan sepertinya aku akan minum obat seumur hidup. Aku capek harus minum obat terus dan aku juga capek dengan penyakit ku yang banyak ini. Aku ingin sembuh Tuhan. Aku ingin sembuh.
Aku ingin kuliah, aku ingin punya teman, dan aku ingin membanggakan orang tuaku. Ku mohon Tuhan. Harapanku adalah untuk sembuh.