Flash Fiction
Disukai
0
Dilihat
389
Pilih Kasih
Komedi
Flash Fiction ini masih diperiksa oleh kurator

Menurutku, ibuku pilih kasih. Dia tidak pernah mengajakku berkunjung ke klinik kecantikan langganannya.

Seperti biasa setiap hari Minggu, selalu Mbak Intan yang dia ajak ke sana. Jangankan mengajakku, sekadar basa-basi saja, Ibu tidak pernah. Entahlah, mungkin karena Ibu malu. Sebab di antara anaknya yang lain warna kulitku beda sendiri, sawo matang seperti Nenek.

"Ibu kenapa, sih, selalu ajak Mbak Intan? Aku, kan, juga pengin cantik, Bu," ujarku bersungut-sungut.

Bukannya berusaha membujuk, Ibu malah melemparku dengan sendal jepit miliknya.

"Kau itu laki-laki, Tono!"

Aku berdecak, lalu jemariku yang lentik bak milik penari, menyelipkan rambut halusinasiku ke belakang telinga.

Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar