Flash Fiction
Disukai
2
Dilihat
6,070
Hati-Hati dengan Keinginanmu
Thriller

Kami sedang berkemah di pos pendakian Gunung Rinjani, ketika aku dan para sahabat melihat adanya hujan meteor. Karena iseng, kukatakan pada mereka bahwa bintang jatuh dapat mengabulkan permohonan.

"Aku ingin semua makhluk di Bumi bebas dari masalah!" teriak seorang di antara mereka dengan kencang. Aku tersenyum mendengar permintaannya yang lugu.

Tiba-tiba cahaya dari salah satu meteor terlihat menjadi semakin besar dengan cepat.

"Aku masih ingin hidup!" teriakku panik.

Akan tetapi, cahaya itu masih tetap membesar dengan kecepatan yang sama. Aku merasakan panas yang luar biasa dahsyatnya.

Kami merapalkan doa-doa, berpelukan, dan menangis menghadapi kiamat di depan mata. Ingin rasanya aku menelepon keluarga untuk terakhir kalinya, tetapi sinyal di gunung tidak ada.

---

Aku terbangun dengan rasa panik luar biasa. Aku masih hidup! Apakah semua itu hanya mimpi?

Rasa sakit tiba-tiba menjalar di seluruh tubuh, perih. Dengan pandanganku yang kabur, aku melihat tanganku melepuh. Bajuku sudah tiada berwujud lagi.

Mencoba meraba sekeliling, tetapi panas sekali rasanya. Aku berteriak hingga serak, berharap akan ada yang membalas teriakanku.

Tak ada.

Semua mati.

Hanya aku yang masih hidup, sendiri.

Ah, seandainya saja aku tidak mengucapkan permintaan itu.

Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar