"Aku punya kejutan!" tulis Jihan di ponselnya.
Guratan wajahnya terlihat mengembang. Bunga-bunga yang berada di sampingnya juga ikut merasakan hal serupa. Kakinya mengayun-ayun bak anak kecil yang sedang bahagia mendapatkan mainan baru.
Sudah lama momen ini dia tunggu-tunggu. Baru kali ini bisa diwujudkannya. Terkadang, dia harus bersabar dengan Refdi yang acapkali membuatnya menelan pahitnya sebuah ketidakjadian.
Sembari mengecek ponselnya. Dia seruput lagi gelas plastik berisi kopi di sampingnya. Wanginya menusuk hidung. Espresso yang dikenal dengan aroma unik. Jari-jarinya sibuk mengeja tut huruf di layar android itu.
"Mbak Jihan, pulang! Kak Refdi mau berangkat ke Australia."
Jakarta, 13 Oktober 2020