Pada awal malam, bapak dan ibunya panik dan cemas menyusuri tiap lorong ruang untuk menemui buah hatinya yang hilang diculik sepasukan hujan. Teriakan dan panggilan miris membahana ke penjuru kota. Waktu mereka yang dahulu mengucur deras, kini cuma menetes detik demi detik dengan malas. Harta yang buat mereka bangga, dalam sekerlip menguap menjadi jelaga.
Sejak saat itu, kedua orangtuanya harus menanti Pasukan Hujan singgah di kota mereka supaya bisa menyaksikan anaknya menari rancak diiringi musik hujan yang menawan. Terbang melayang bersama angin dan angan. Berduet dengan sang diva dalam dentingan hujan. Dan yang paling menyedihkan bagi bapak-ibunya yaitu manakala anak gadisnya meluncur bebas dari perosotan pelangi. Pelangi yang melengkung di akhir hujan. Setelah pelangi itu memudar, mereka mesti menunggu Pasukan Hujan mampir lagi ke kota mereka yang tengah dilanda kemarau. Entah kapan.
Disalin dari blog pribadi. Sory msh bingung cara nulis di Kwikku. Newbie.