Bagiku
Hidup sangatlah sederhana
Seperti renyah tawa kita menertawakan ketololan kita sendiri
Seperti seorang ayah yang bangga anaknya cakap mengaji
Seperti perempuan yang menutup mahkota dengan bersahaja
Tapi, dunia tidak sesederhana itu
Dalam renyah tawa kini mengandung siasat
Cendekiawan-cendekiawan menipu dengan bersahaja
Mesjid yang ditinggal berjuta malaikat didalamnya, diperebutkan karena materi
Mana kesederhanaan kita
Mana kebersahajaan kita
Dimanakah kemanusiaan kita sekarang
Dulu semua berjanji, tulus sekali
Dipamplet-pamplet, dimimbar mesjid, di koran koran
kulihat kalian mengikarkan demi negeri ini
Tapi, sekarang, kau tipu kami dalam ketidaktahuan
Kau rampok kami dalam kebersahajaan
Jangan lagi menipu
Aku ingin melihat negeriku tersenyum dengan tulus
Bukan seperti senyum kalian sekarang
Di pamplet- pamlet megah