Ada kuda yang bagus, sulit dijinakkan, tidak ada yang bisa mendekatinya. Raja sangat menyukainya, dan dia menamakannya kuda giok dengan pelana emas.Ada banyak pelayan dan menunggu dengan hati-hati. Tanpa diduga, kuda giok tidak menghargainya, dan masih berjalan dengan caranya sendiri, dan raja masih tidak bisa mendekatinya.

Dalam keputusasaan, raja menawarkan hadiah besar kepada pelatih kuda di seluruh negeri. Selama dia bisa menjinakkan kuda giok, dia akan menghadiahinya dengan uang besar dan pejabat bangsawan.

Pelatih kuda paling berpengalaman di seluruh negeri datang satu demi satu. Beberapa orang mencoba menjebaknya dengan tali, tetapi kuda giok itu mudah tersinggung, dan kepala kuda itu bergoyang dari kiri ke kanan; beberapa orang menggunakan cambuk untuk menamparnya, tetapi kuda giok itu melawan lebih kuat. Seorang pelatih kuda menghela nafas dan berkata: "Kuda ini secara alami buas dan tidak dapat digunakan oleh manusia. Ia harus dilepaskan ke alam liar dan berjuang sendiri."

Sama seperti raja yang menyesal, pangeran kecil menawarkan dirinya dan memintanya untuk mencoba. Pangeran kecil dengan hati-hati mengamati kuda giok itu, dan kemudian tersenyum dan berkata, "Kuda ini bisa dijinakkan." Pangeran kecil memimpin kuda itu ke lampu latar dan menenangkannya dengan hati-hati. Kuda giok itu dengan cepat meredam amarahnya, seperti anak kecil yang penurut.

Raja sangat gembira dan buru-buru menanyakan alasannya. Pangeran kecil berkata: "Kuda ini tidak mudah tersinggung, tetapi telah menginjak-injak bayangannya sendiri di bawah sinar matahari, dan hatinya terganggu. Jadi saya menyeretnya ke dalam bayang-bayang, dengan hati-hati. menenangkannya, dan menjinakkannya. BMW."