Flash Fiction
Disukai
75
Dilihat
13,345
Sabtu pagi di utara Jakarta
Drama

Sabtu pagi di utara jakarta,

Hari ini sangat menegangkan bagiku, hari yang sangat berarti dan mungkin tak akan terulang lagi dalam hidup.

"Kamu bahagia hari ini?"

Pertanyaan yang terlontar dari Dila membuat aku sangat gugup, entah apa yang aku rasa, bahagia dan sedih bercampur jadi satu.

Dekorasi menghiasi ruangan dengan sangat indah, tamu undangan sudah mulai berdatangan memenuhi ruangan, semua doa terbaik telah diucap dari keluarga dan kerabat.

Ku melihat Dila hari ini sangat cantik, lebih cantik dari hari - hari sebelumnya. Hatiku bergetar saat dia berikan senyuman bahagia, Ini lah yang dia tunggu - tunggu selama ini. Pertanyaan - pertanyaannya sudah terjawab hari ini, setelah 3 tahun kita bersama dalam suka dan duka.

Ku genggam erat tangan ayah Dila, bersiap mengucapkan ijab kabul. Lega rasa hatiku bisa mengucapkanya dengan sangat lancar, bahagianya mendengar kata "sah". Ku tatap wajah Dila dengan tangis bahagia, dia cium tanganku.

"Roni, mbak Dila nya harus ngerawat pasien lain."

Dokter Anggi lagi - lagi marah saat perawat Dila menemani aku disini.

Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (12)
Saya lagi mencoba abstraksinya kekmana...
Balas
abstraksi yang sebenarnya hanya peenulis yg paham, tapi sy bs menikmati
Balas
nice
Balas
@ismujianti : Terima kasih 🙏
Balas
@kartikaekalaya : Terima kasih 🙏
Balas
@deddydarojatun : Terima kasih 🙏
Balas
Menarik.
Balas
Halus bahasanya Kak
Balas
@yesnosalto : Memang agak abstrak sih, tapi itu semacam halusinasi roni terhadap dila
Balas
memang agak abstrak sih, tapi ini semacam halusinasi Roni kepada Dila,
Balas
'Meta-narrative' yang mempertanyakan arti bahagia itu terlalu abstrak, tapi di sini saya mulai bisa merasakan sket-sket-nya...
Balas