Flash Fiction
Disukai
3
Dilihat
6,793
Duka Rumah Ibadah
Religi

Wahai manusia, datanglah. Penuhilah aku. Hangatkan lagi aku dengan doa-doamu yang tulus. Jangan biarkan diriku tak terurus.

"Tenang, ada aku," seseorang menjawab. "Ingat, akulah yang telah memperindahmu. Membuatmu cantik dengan dinding-dinding emas beserta tiang berlapis permata."

Tidak! Aku butuh manusia yang tulus mencintaiku karena Tuhan. Bukan yang memuliakanku agar dirinya yang diagungkan oleh manusia lain.

"Tuhan, hukumlah dia. Atau biarkan saja aku merobohkan diriku agar menimpanya," ratapku.

"Tidak, tidak! Dengarkan aku!" Manusia itu bangkit dari takhta yang dipasangnya di sisi mimbar. Tawanya menggelegar memenuhiku. "Akulah Tuhanmu!"

Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Religi
Rekomendasi