Flash Fiction
Disukai
8
Dilihat
5,937
Goat
Aksi

Sebentar lagi matahari menghilang di ufuk barat. Aku menghembuskan napas lelah. Berat rasanya melangkah. Teringat beberapa saat yang lalu bermain kejar-kejaran dengan teman. Rumahku dekat dari lapangan. Anehnya kali ini terasa jauh. Aku bahkan tak yakin kedua kakiku bisa membawaku kembali ke rumah.

Mbek! Mbek!

Aku menoleh. Suara kambing muda itu menarik perhatianku. Apalagi saat melihat seluruh bulunya putih bersih, seakan dirawat dengan baik. Belum pernah aku menyentuh bulu kambing. Aku ingin tahu bagaimana rasanya. 

Perlahan aku mendekat, tapi kambing itu pergi. Ia tidak lari. Hanya berjalan biasa. Berbelok ke gang kecil di sisi jalan. Aku masih mengikutinya pelan-pelan, takut dia kabur.

Aku sampai di ujung gang. Di sana terdapat tembok setinggi orang dewasa. Sedikit berlumut, tapi anehnya terlihat rapuh. Jika kusentuh, apa tembok itu akan jatuh?

Mbek!

Kambing itu mendekat ke tembok. Ia mengarahkan tanduknya ke depan. Detik kemudian, angin bertiup kencang dari belakang. Mendorongku mendekati kambing yang masih berdiri kokoh di tempatnya.

Dalam sekejap, aku tertarik masuk ke dalam tembok. Gelap. Dingin. Tubuhku serasa berputar-putar di udara. Lalu sejak itu, aku tidak ingat apa-apa lagi.

***

Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Aksi
Rekomendasi