MATAHARIKU.
Aku disini, di tempat yang sama. Dimana ada aku, disana ada kamu, dan dimana ada kamu, aku akan setia ada. Langit kala itu mendung, tapi aku tak butuh langit. Aku Cuma butuh kamu, senyummu matahari hangat bagiku.
Kita bersama melewati tempat ini berulang kali, sampai aku lupa berapa kali. Bebatuan dan hutan, saksi hidup kita. Bunga yang kita tanam suduh tumbuh, indah seperti kamu.
Kamu ingat ?, aku selalu berjalan di bayanganmu, katamu,
“Bayanganku akan selalu ada, jadi kamu hanya perlu berjalan di bayanganku, agar kamu tidak kepanasan.”
Saat ini juga aku selalu berjalan di bayanganmu.
Di atas bukit ini kita membuat janji.
“Aku tidak butuh dunia, aku Cuma butuh pelukanmu, mau kah kau selalu bersamaku?”
“ Tentu" jawabku.
Kini kita disini lagi bersama. Aku memelukmu.
Kamu menangis. Memeluk erat undangan pernikahan kita.
Kita kini terpisah oleh dua alam yang berbeda. Di tempat ini. Kenangan bahagia tercipta dan di tempat yang sama kecelakaan yang merengut nyawaku.
Kamu menghapus air matamu. Tersenyum, perlahan membiarkan angin membawa undangan kita terbang.
“ Bahagia disana sayang,” ucapmu, memadang langit dengan senyum yang selalu membuat aku jatuh cinta.
Walaupun kamu tak bisa melihatku lagi, tapi berjanjilah senyummu akan selalu ada.
Biarkan semuanya melihat matahariku.
huhuhu ia nih