Atma Brahma marah ketika melihat jasadnya yang penuh dengan anak panah. Ia merasa prihatin terhadap nasibnya, tak ada yang mendoakannya, apalagi memakamkan jasadnya. Tak ada satu pun pihak Kurawa atau Pandawa yang menengoknya. Terus menunggu kedatangan mereka. Atma Brahma berpikir apakah jangan-jangan Kurawa sedang berpesta atas kemenangan mereka? Apakah Pandawa sedang bersedih atas kekalahannya?
Atma Brahma mulai murka dan berniat balas dendam kepada mereka. Namun, ketika beberapa langkah beranjak pergi. Ia terkejut atas kedatangan Yudhistira. Dia berdoa cukup lama dan menarik semua anak panah yang ada di tubuhnya. Hal itu membuatnya senang, setidakanya masih ada anak yang masih ingat kepadanya. Namun, sebelum pulang dia memotong jari telunjuk tangan kanan Brahma untuk dijadikan jimat.
Ruang Sang Hyang Yamadipati, 9 April 2021.