Sudah satu tahun kami tidak bertemu.
Irvan pergi ke Okinawa sedangkan aku di Osaka.
Padahal cuma beberapa kilometer tapi karena program magang kami, kami tidak sempat bertemu.
Dan sebentar lagi program magang selesai. Irvan akan menjemputku lalu kami balik ke Tokyo.
Tepat jam 12 aku berpamitan dengan perusahaan tempat aku magang.
Jam 1 siang aku dan temanku makan.
Aku mefoto makananku lalu aku kirim ke Irvan.
"Oh, enak. Coba lihat punyaku." pesan Irvan
Irvan mengirimkan foto kardus berisi buah jeruk.
"Wah, aku suka itu!" jawabku.
"Aku ada banyak hihi!"
Jam 3 sore. Aku selesai berkemas tak lupa mefoto barangku lalu aku kirimkan Irvan.
"Aku sudah selesai berkemas,"
Irvan mengirimkanku foto pemandangan di luar kereta.
"Sebentar lagi aku sampai,"
Jam 3 lewat 20 menit.
Aku menunggu kereta datang. Sebentar lagi datang.
Suara pengumuman pun berbunyi, lima menit kemudian aku dapat melihat Irvan di dalam sedang melambai-lambai.
Aku menunggu penumpang keluar. Irvan pun keluar. Ia membantu membawa barang-barangku.
Setelah penumpang dari dalam sudah keluar, kami masuk.
Sepanjang perjalanan aku tertidur di bahu Irvan. Kami terlalu capek bahkan sesampai di kost, kami terkapar di ruang tengah.
Perjalanan sesungguhnya dimulai dari sini. Kami mati-matian mempersiapkan kelulusan kami.
Setelah lulus kami bekerja. Tempat kerja kami lumayan jauh, aku harus pindah kost sedangkan kantor Irvan dekat dengan kost.
Begitu sibuknya dengan pekerjaan kami, akhirnya kami putus.
Benar-benar tidak ada waktu bertemu. Hari libur dia denganku berbeda.
Aku dan Irvan sering lembur. Jarang sekali kami mengirim pesan, walaupun waktu luang, entah kami tidak saling mengirimkan pesan.
Dua tahun kemudian kami bertemu. Hari ini Valentine, aku bertemu dengan Irvan di TV.
Disana sangat heboh, kantor Irvan kebakaran dan Irvan adalah korban kebakaran.
Aku langsung keluar dari apartement. Mengendarai mobil menuju tempat itu. Sesampainya di sana, aku bertanya di mana Irvan.
Mereka menunjukan sebuah kantung. Didalamnya Irvan tertidur selamanya.
Selama seminggu aku tidak bisa tidur.
Aku selalu membaca ulang pesan yang Irvan kirimkan dulu.
Diantara pesan-pesan itu, yang paling membuatku tak bosan membaca ialah pesan.
"Keren! Kamu dapet karakter langka!"
Pesan itu selalu membuatku ingat hari-hari bersama Irvan di kost lama, bermain permainan ponsel bersama.
Main bareng, saat-saat waktu berharga kami.