"Permisi..." Seorang meninggalkan kotak merah maroon di depan pintu kastil. Tak lama, dari dalam kastil muncul perempuan berparas cantik bernama Alegra.
"Apa ini?" Alegra membawa kotaknya ke dalam kastil, lalu membukanya. Ia mendapati satu kuntum bunga mawar dengan kertas yang hanya bertuliskan "Cepat".
Ibunya datang menghampiri lalu berkata "buang, jangan melanggar perintah ibu!"
Alegra tidak membuangnya dan hendak membawa kotak itu ke dalam kamar. Namun, ibunya menghampiri dan merebut paksa kotak itu lalu membakarnya dihadapan Alegra. Alegra hanya terdiam menatap penuh teka-teki.
"Masuk ke kamarmu dan beristirahatlah!" Pinta Ibunya, lalu dituruti Alegra.
Alegra masuk ke kamarnya, berdiri di depan jendela yang menyuguhkan taman bunga indah. "Maksud kotak tadi apa? Cepat? Kenapa ibu membakarnya?" Alegra bergumam.
Dari balik jendela, tampak seorang perempuan memakai jubah merah maroon yang membawa kotak senada dengan jubahnya. Perempuan itu berhenti di taman dan menaruh kotaknya di rerumputan hijau yang segar. Alegra diam-diam keluar dan membawa kotak itu secepatnya, lalu masuk kembali ke kamarnya. Ketika ia buka, ia menemukan satu kuntum bunga mawar dengan kertas bertuliskan "pergi". Ibunya datang membawa makanan, Alegra bergegas menyembunyikan kotak di bawah tempat tidurnya. "Cepat - pergi. Aku harus pergi kemana? Kenapa aku harus pergi?" Pikir Alegra sambil menyantap pelan makananya lalu merasakan kantuk yang sangat berat. Alegra menghentikan makannya dan tertidur pulas. Ibunya datang menghampiri, mengambil sisa makanan lalu kembali dengan senyuman penuh kelicikan.
Alegra yang tertidur pulas, mendapati sebuah mimpi. Ibunya datang kepadanya membawa satu kuntum bunga mawar lalau berkata "Ibu menyukai bunga ini. Dengan bunga ini, ibu selalu mengingatmu dan merasa kamu ada dalam dekapanku. Tenanglah, aku akan menyelamatkanmu."
Alegra terbangun dan mendapati sekuntum bunga mawar dalam genggamannya dengan kertas bertuliskan "ke bawah tempat tidurmu." Alegra melihat sekitar lalu masuk ke bawah tempat tidurnya. Disana, ia menemukan sebuah kunci dengan kertas bertuliskan "Dorong lemari buku!"
Alegra mengikuti petunjuk tertulis itu. Ia menemukan ruang bawah tanah dan mendapati perempuan berjubah itu.
"Siapa kamu?" Tanya Alegra. Perempuan berjubah menghampiri lalu membuka jubahnya. "Ibu!" Alegra terkejut.
"Aku ibumu, dan wanita di kastil itu adalah monster yang menyerupaiku." Kata perempuan berjubah itu.
Dari belakang, mereka mendengar suara tawa seram yang lantang. "Hahahah, kalian masuk ke dalam perangkapku. Akan kujadikan santapan di pesta malam bulan purnama." Monster itu menodongkan pistolnya pada perempuan berjubah.
"Jangan! Biar aku, aku saja yang jadi santapan. Bebaskan ibuku!" Teriak Alegra.
Monster itu menyeringai dan seketika menembak keduanya dengan dua pistol selaligus, lalu pergi dan mengurung keduanya disana.
Perempuan berjubah yang hampir mati, mendekat pada Alegra, menggenggam tangannya dan mengeluarkan ramuan dari jubah lalu ia siram pada luka Alegra.
"Pergilah, kau akan tetap hidup. Selama kau hidup, jangan pernah percaya pada manusia. Semua manusia adalah monster. Tak menyeramkan tapi membahayakan. Maafkan aku tak bisa menjagamu. Ibu sayang Alegra." Perempuan berjubah memberikan pesan terakhirnya lalu mati di hadapan Alegra.
Alegra menangis lalu memeluk jasad Ibunya.