Flash Fiction
Bronze
Disukai
17
Dilihat
10,048
Glitch
Aksi

"KLIK"

Pelatuk ditarik sempurna, lalu dia bicara. Datar dan dingin. "Baiklah, Bajingan. Apa yang kamu inginkan?"

Aku gemetar. Laras revolver itu ditekan ke pelipisku. Dingin.

Memelas, "Aku ingin hidup."

"Tidak. Kamu akan mati, entah d...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp1.000
Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (13)
@shintalarasati : Itu true story. πŸ˜‚πŸ˜‚
Balas
Kemudian aku duduk di kursi, menyalakan laptop, mulai menulis.
Baris pertama, baris kedua, lalu paragraf satu mulai terangkai.
Sayangnya mataku lalu menengok ke arah dipan. "Sepertinya komunitas peralatan tidur seakan tersenyum dan memanggil-manggil", batinku.
Yang terjadi selanjutnya aku masuk ke alam mimpi, meninggalkan laptop yang masih menyala.
Balas
@putriraya : Wah, terima kasih sudah mampir.
Balas
Baguss
Balas
@lirinkw : Tengok belakang deh ... πŸ˜‚
Balas
Apakah dia jg akan datang padaku? Aku sedang malas menulis beberapa waktu ini. Tapi, aku sudah siap dengan helm baja dan rompi anti peluru. Lihat saja, apakah dia akan menyerah atau makin menghantuiku?
Balas
@semangat123 : Eish! Eish! Semangat dong! Biar ceritanya berkah. 😁
Balas
@agentalif027 : Wah maap baru dibales nih. πŸ™ˆ Bukan, kak, glitch nya ya itu, dia sakit jiwa. πŸ˜…
Balas
Ya, menulis secepatnyaπŸ’ͺ. Jangan seperti saya MagerπŸ˜‚
Balas
Jadi dasarnya, Glitchnya = Deadline? :v
Balas
Terinspirasi sama postingan Imelda yoseph, juga Fight Club-nya Chuck Palahniuk.
Balas
Semangat menulis
Balas
Rekomendasi dari Aksi
Rekomendasi