Ruang kelas yang ditempati oleh guru bahasa Inggris dan 30 murid itu mulai panas hanya karena sang guru sedang memilih dua murid membacakan teks bahasa Inggris.
"Dungakno, aku ga diceluk yo Fal."
Ucap salah satu murid bernama Dera kepada temannya Faldo.
"Lah opo o?" Tanyanya bingung.
"Yo biasa, terlalu indah engkok lek misale aku seng moco teks e. Dowo banget iki, ga sanggup aku," ujarnya sambil ketawa.
"Oalah, iku ta alasane. Oke wes siap," jawab Faldo mengacungkan jempol.
"Ekhm.." Dari arah kejauhan, sang guru melihat ke arah Faldo dan Dera.
"Dera, coba kamu ya," Pak Farid menunjuk murid itu dengan penggaris di tangannya.
"Wadoh Gusti," ucapnya menepuk dahinya.
Dera berkeringat dingin. Baris pertama yang dilihatnya seakan membuatnya kehabisan nafas.
"Pak, boleh minta keringanan ngga Pak?"
"Ada apa Dera?"
"Ini, Pak. Teknya panjang banget Pak, boleh baca setengah aja nggak Pak?" Tanyanya dengan wajah keringetan. Anak-anak lain mulai tertawa kecil.
"Lah, saya malah minta kamu buat baca judulnya aja kok. Coba baca judulnya," kata Pak Farid
Anak-anak lain tambah tertawa mendengar pernyataan pak Farid.
"Alhamdulillah Gusti," Dera menghela nafas dan mulai membaca.
"Byuh, Iki judul kok dowo men koyok sepur? Batinnya. Ia kesulitan membaca judul "Antidisestablishmentarianism".
"Anti.. antiseptik," katanya. Murid lain serta Pak Farid tertawa. Dera tersenyum, tersipu malu.
"Anti.. antidi.. antibodi, antiseptik, antibiotik, antivirus, eh, salah maneh se," katanya membuat yang lain malah tertawa.
"Anti.. antidises.. disestablish... blush.. blehs..blasteran, blasto wafer, blas. Ngga ngerti blas, alah emboh. Ancen ga due bakat dadi wong londo," katanya frsutasi sambil menggaruk kepalanya.
Murid serta guru yang lain pun tertawa. Pak Farid yang mendengarnya tertawa. Lantas ia menyuruh Faldo membacakannya.
"Ayo nak Faldo, coba kamu baca judulnya."
Faldo mulai membaca judul dari teks itu.
"Antidisestablishmentarianism," ucapnya dengan tegas.
Anak-anak lain pun bertepuk tangan sambil menyoraki Faldo diikuti Dera.
"Ayo Dera coba, kamu tirukan nak Faldo."
"Antidisestablishmentarianism," kata Faldo sekali lagi.
"Wesheweshewesheweshewes," kata Dera mantap.
Semua murid tertawa diiringi Pak Farid. Suasana yang tadinya panas itu mulai kembali dingin akibat tawa canda dari Dera.