Rahayu atau yang biasa dipanggil Ayu, memiliki kekasih bernama Bara. Permasalahan ini mulai muncul saat Bara melakukan pendekatan pada Ayu beberapa bulan sebelum mereka berpacaran. Saat itu Bara memperlakukan Ayu dengan baik. Mengantar-jemputnya kemanapun saat Ayu membutuhkan tumpangan.
Ayu merasa dirinya diperlakukan baik oleh Bara. Suatu hari, Ayu menceritakan tentang masa lalunya. Ayu adalah korban pelecehan seksual saat usianya masih 12 tahun. Bara memberikan perhatian-perhatian khusus pada Ayu, hingga Ayu tak menyadari bahwa ia telah dimanipulasi oleh Bara.
“Berarti kamu udah dipegang-pegang dong sama orang yang ngelakuin itu?” tanya Bara melalui percakapannya di aplikasi chat.
Ayu mengiyakannya. Ayu merasa sangat terpukul jika mengingat hal itu. Bara memberikan respon yang cukup baik awalnya, “Kan sekarang udah ada aku yang nggak akan ninggalin kamu.”
Ayu merasa senang dengan sikap Bara yang tidak menghakiminya.
***
Suatu hari, saat kedekatannya itu sudah terbilang cukup lama, Bara menyatakan cintanya pada Ayu. Ayu yang merasa cukup nyaman dengan Bara menerima pernyataan cinta tersebut.
Saat itu juga, Bara merasa bisa menguasai Ayu. Bara sering meminta foto-foto seksi Ayu. Bagi Bara, ia berhak memiliki foto-foto itu. Sesekali ketika Ayu tidak mau menurutinya, Bara melontarkan kalimat yang membuat Ayu tersudutkan. “Pelaku pelecehan kamu aja bisa pegang-pegang kamu, kan aku pacar kamu, masa kamu lebih milih pelaku itu dari pada aku?” Kalimat-kalimat itu sering diucapkan Bara agar Ayu mau menurutinya.
Terkadang, Bara memberikan ancaman akan menyebarkan foto-foto seksinya itu kepada orang lain jikalau Ayu tidak menurutinya.
***
Kehidupan Ayu semakin dipenuhi dengan ketakutan. Ia menjadi orang yang pemurung dan sesekali mudah marah kepada orang sekitarnya.
Suatu hari, sahabatnya yang bernama Gisela curiga dengan perubahan Ayu. Ayu yang ia kenal sebagai perempuan ceria, menjadi pemurung dan bertingkah aneh. Gisel menanyakan hal ini kepada Ayu, “kamu kenapa berubah akhir-akhir ini?”
“Nggak ada apa-apa kok. Aku masih Ayu yang dulu,” ucapnya.
“Kamu berubah, aku sadar kalau sikap kamu berubah akhir-akhir ini.”
“Soal Bara ....”
“Bara kenapa?”
“Akhir-akhir ini Bara sering minta foto-foto seksi aku. Dan dia jadi suka ngancam kalau aku nggak nurutin kemauannya.”
“Bara ngelakuin ini ke kamu? Hubungan kamu ini udah toxic banget. Dari awal dia ngedeketin kamu, bukan karena dia bener-bener cinta sama kamu. Tapi memang dia mau manfaatin kamu.”
Ayu meneteskan air matanya, ia menyesal telah menjalin hubungannya dengan Bara. “Lalu, apa yang bisa aku lakuin, Gis?”
“Sebagai sahabat kamu, aku akan bantu kamu lepas dari Bara.”
***
Gisela menemani Ayu untuk menemui Bara. “Halo sayang,” ucap Bara sok ramah. Ayu menyambut kalimat tersebut dengan “kita putus ya.” Bara kaget mendengar ucapan itu hingga ia marah dan ingin menampar Ayu. Gisela segera menepis tangan Bara dan berkata, “jadi orang jangan toxic!”
“Nggak usah ikut campur. Ini urusanku dengan Ayu.”
Gisela pun tidak terima, “kamu mau aku laporin soal kekerasan yang udah kamu lakuin ke Ayu? Ayu udah cerita semuanya, dan yang kamu lakuin selama ini merupakan tindak kekerasan.”
Bara pun pergi meninggalkan mereka dengan raut wajah kesal. Gisela memeluk sahabatnya, “kalau ada masalah cerita ya,” ucapnya.
***