Akun ini terverifikasi oleh Kwikku
Prestasi
Sebuah badge yang diberikan kepada pengguna yang berhasil mencapai target tertentu dari syarat badge tersebut.
Untuk jenis badge terbatas hanya bisa didapatkan pada waktu tertentu
Pelajari lebih lanjut
Kirim Pesan
Apakah kamu akan memblokir pengguna ara bella
Laporkan
Timeline
Seperti Bintang di Langit Abu-Abu, mereka bersinar namun tidak terlihat. Juna dengan segala permasalahannya yang membuatnya selalu dihukum, dinilai buruk orang lain bahkan hampir mau dikeluarkan dari sekolah. Naya dengan kepribadiannya yang takut mengenal orang, membuatnya dibenci dan dijauhi bahkan diperlakukan kasar. Mereka mengalami masa-masa sulit dan tidak berarti namun mereka memilih untuk tetap bersinar pada tempatnya sendiri. Mereka seperti bintang di langit yang sama, mereka saling terbentur dan bertabrakan namun saling memberi sinar dan kehangatan. Mereka bergerak dan menemukan arah, hingga mereka menemukan pelajaran, arti pertemanan dan mungkin, cinta yang tak terlupakan.
Judul: Bintang Di Langit Abu-Abu
Chapter: 29
Author: kndln (ig: kndlnl)
https://m.kwikku.com/novel/read/bintang-di-langit-abu-abu-20241227065823
Judul: Bintang Di Langit Abu-Abu
Chapter: 29
Author: kndln (ig: kndlnl)
https://m.kwikku.com/novel/read/bintang-di-langit-abu-abu-20241227065823
Terima kasih untuk 4.929 sobat kwikku yang sudah membantu Juna naik kelas 3! ha ha ha!
Aku mau buat GIVEAWAY VOUCHER e-wallet tapi jika pembacanya mencapai angka 5.000. Jadi, ikutin terus yuk kisah Juna dan Naya, siswa di SMAN 1945 Jakarta, sekolah yang terkenal dengan tradisi juara.
https://m.kwikku.com/novel/read/bintang-di-langit-abu-abu-20241227065823
Aku mau buat GIVEAWAY VOUCHER e-wallet tapi jika pembacanya mencapai angka 5.000. Jadi, ikutin terus yuk kisah Juna dan Naya, siswa di SMAN 1945 Jakarta, sekolah yang terkenal dengan tradisi juara.
https://m.kwikku.com/novel/read/bintang-di-langit-abu-abu-20241227065823
(Part of #bintangdilangitabuabu ) Jadwal belajar bareng kali ini di Toko Musik Juna. Berawal dari kebingungan mau belajar dimana lalu Juna ajak Naya kesana yang ternyata langsung setuju karena baginya terserahlah dimana aja yang penting bisa bersama Juna. Sesampainya mereka, langsung ke lantai 2, Studio Musik. Mata pelajaran yang Naya bahas adalah Fisika yaitu persamaan kontinuitas. Sepanjang Naya jelaskan, sepanjang itu juga Juna mendengarkan, memperhatikan lalu menghitung contoh soal yang Naya berikan. Sambil menunggu Juna selesai, Naya beranjak dari duduk memandangi sekeliling Studio lalu mengambil gitar dan terdiam karena kalau lihat gitar, ia jadi teringat awal kenal Juna juga karena gitar, he he he. Juna selesai jawab soal dan mau beri tahu Naya tapi tidak jadi begitu lihat Naya sedang memandangi gitarnya. Juna taruh pulpen dan beranjak hampiri Naya lalu bertanya, bisa mainnya Nay? Naya noleh dan menggeleng tersenyum, enggak. Juna tawarkan, mau ia ajarin? Naya langsung mengangguk senang, mau, mau! Juna tersenyum dan memperagakan bagaimana memegang gitar yang benar, Naya ikuti dengan memegang gitar Juna. Juna memegang tangan Naya, mengarahkan jari-jari Naya untuk menekan senar. Naya merasa sulit dan mengeluh karena jari-jarinya pendek. Juna langsung ketawa karena beneerrrr. Mereka berdua semakin ketawa. Namun bagaimana jika suasana itu seketika berubah menegangkan ketika Studio Musik Juna tiba-tiba Mati Lampu. Naya teriak kaget langsung membanting gitar dan memeluk Juna, JUNNN!!!! Juna jadi kaget juga, itu kenapa tangannya langsung ia angkat, entah kenapa ia jadi takut banget, degdegan dan mematung padahal gitar tadi dibanting Naya kena kakinya. Sementara Naya semakin panik, protes dan berisik, Jun mati lampu Jun, gimana dong. Juna minta Naya tenang tapi Naya protes karena ini gelap banget. Juna kesal, namanya juga mati lampu, ya gelap. Juna berusaha menghindar melepaskan tangan Naya karena mau keluar cek listrik tapi Naya semakin menarik tangan Juna, GAK MAU, IKUTT!!! Juna kesal membentak, YA, JANGAN KAYA GINI! GUA SUSAH JALAN!!! Naya langsung terdiam tapi tangannya tetap memegang tangan Juna, ia takut gelap, ia takut ditinggal tapi kayanya ia lebih takut Juna marah. Tetiba lampu nyala. Naya langsung tarik nafas lega dan Juna langsung tarik tangannya membuat Naya kaget. Juna terdiam memandang Naya dan jujur, ia jadi semakin degdegan itu kenapa ia langsung pergi aja keluar. Naya mau panggil dan mengikuti tapi tidak jadi karena ia sadar kalau Juna sepertinya beneran marah. Naya menghela napas bingung dan jadi tidak enak, ia harus gimana. Apakah ia sengaja memeluk Juna tadi? Enggak! Ia benar-benar takut gelap. Beberapa menit Naya berusaha pikirkan apa yang harus ia lakukan, apakah ia harus terus berdiam diri menunggu Juna kaya gini atau ia harus temui Juna dan minta maaf atas sikapnya? Iya, Naya rasa harus begitu. Buru-buru ia bereskan buku-buku ke dalam tas lalu pergi keluar dengan cepat menuruni anak tangga dan terdiam begitu lihat Juna sedang di meja kasir. Naya tidak percaya kalau Juna setidak nyaman ini padanya. Naya tarik napas dan menyakinkan diri untuknya langsung minta maaf lalu pulang. Naya jalan menghampiri dan memanggil Juna. Juna noleh dan bingung lihat Naya bawa tas, mau kemana? Naya katakan kalau Mamanya tiba-tiba telepon memintanya segera pulang, jadi belajarnya lanjut besok aja. Juna terdiam lalu hanya ber-Oh, yaudah, hati-hati yah. Naya mengangguk dan jalan ke luar tapi tidak lama, ia langsung balik lagi menemui Juna dan bilang kalau tadi ia kaget banget karena tiba-tiba mati lampu. Juna langsung bingung memandang Naya. Lanjut Naya lagi, ia punya alasan tiba-tiba peluk Juna, pertama, ia takut gelap, kedua, ruang studio gak ada jendela dan gelap banget, ketiga, ia gak sengaja meluk Juna karena Juna didekatnya. Juna langsung mengangguk paham, iya, iya, gapapa Nay, gapapa, santai aja. Naya meminta Juna gak perlu marah atau terganggu kaya tadi karena ia juga tidak mungkin melakukannya kalau gak kaget, jadi maaf banget. Naya langsung lari pergi. Juna langsung panggil dan keluar meja kasir mau ngejar tapi gak jadi karena tokonya gak ada orang, si Rizki masih cek gardu. Tapi maksud Juna kayanya Naya salah paham, pertama, ia tidak marah, kedua ia tidak masalah. Buru-buru Juna keluarkan handphone dan kirim pesan ke Naya kalau ia gak marah. Naya balas pesan, tapi tadi Juna membentaknya padahal ia lagi takut banget. Juna langsung balas, itu karena ia degdegan Naya tiba-tiba peluk, Juna terdiam dan langsung urungkan kalimat itu. Juna bilang itu ia lagi tahan sakit kakinya karena kena gitar yang Naya banting, terus Naya membuatnya panik juga padahal ia mau nyalain lampu supaya Naya gak takut lagi, gitu, jadi ia gak marah dan paham kenapa Naya kaya tadi. Naya terdiam baca itu, walaupun agak sedikit lega tapi tetap saja ia tidak enak. Naya balas dengan kalimat minta maaf lagi. Juna kesal bacanya karena ia benar-benar tidak marah dan tetap mau jelaskan tapi tidak jadi karena Juna rasa percuma, Naya akan selalu yakin dengan pemikirannya itu kenapa Juna langsung balas pesan Naya: iya, gua maafin...
https://m.kwikku.com/novel/read/bintang-di-langit-abu-abu-20241227065823
https://m.kwikku.com/novel/read/bintang-di-langit-abu-abu-20241227065823
(Part of #bintangdilangitabuabu ) Hujan turun di jam pulang sekolah. Siswa siswi keluar kelas memenuhi koridor per lantai, sementara Naya dan Mira jalan dengan langkah cepat dan cemas mengikuti Gita yang buru-buru mau pulang. Karena curah hujan yang cukup deras, Mira langsung tahan tangan Gita berhenti di koridor lantai 1, maksud Mira: Gita yakin mau pulang?! Gita mengeluh kepalanya pusing dan perutnya sakit banget, ia mau cepat-cepat pulang dan gak masalah untuk terobos hujan sampai halte. Mira memotong ucapan Gita, menyakinkan untuk Gita tunggu, ia mau cari payung dulu. Gita merasa gak enak, minta Mira gak perlu tapi Mira langsung lari pergi. Sementara Naya terus mengirim pesan ke Juna: bawa jas hujan gak? Juna yang sedang kumpul di koridor kelasnya langsung balas: bawa. Naya kirim pesan lagi: minta tolong anterin Gita pulang, perutnya lagi sakit. Juna langsung balas: gak bisa, jas hujannya satu doang. Naya balas: anterinnya kalau hujan sudah reda. Juna balas dengan pertanyaan lain: Naya pulang gimana? Naya balas: naik angkot. Juna balas: yaudah naik angkot aja sama Gita. Naya jadi kesal dan balas: tapi gak ada payung ke halte. Juna terdiam baca itu dan berdiri melihat ke koridor kelas 3A, tidak ada Naya disana, Juna tanya: Naya dimana? Naya balas: korindor lantai 1. Juna minta Naya tunggu, ia carikan payung. Sementara, Gita memilih duduk karena gak kuat berdiri bahkan ia minta Naya untuk mereka segera pulang aja, ia gak masalah kena hujan. Naya mengeluh karena hujannya masih deras dan minta Gita tunggu Mira, siapa tahu bawa payung. Gita menghela nafas sambil menahan sakit. Tetiba datanglah Juna lari menghampiri, Nay! Naya dan Gita noleh. Juna buka payung, ayo! Naya langsung bantu Gita berdiri, ayo Git. Gita berdiri. Naya minta Juna payungnya, biar ia bawa. Juna katakan payungnya punya orang, mau di pakai buat pulang, ia antar aja ke halte. Naya mengangguk paham dan minta Gita duluan. Gita menolak minta mereka bareng aja bertiga. Juna protes gak muat, minta Gita buruan, lagi sakit kan. Naya setuju dengan Juna. Gita semakin gak enak dan akhirnya ikut sepayung dengan Juna jalan menuju gerbang sekolah. Naya terdiam melihat itu, awalnya ia berniat tunggu, tapi ia rasa akan sangat merepotkan Juna kalau harus bolak balik. Naya taruh tas dikepala lalu langsung lari kencang menerobos hujan bahkan melewati Gita dan Juna sambil bilang: Git gue tunggu di halte. Juna dan Gita kaget melihat itu, NAYY!!!! Juna langsung minta Gita pegang payungnya dan buru-buru buka jaket lalu lari mengejar Naya. Gita semakin panik, eh, Jun! namun langsung terdiam begitu lihat Juna menutupi Naya dengan jaketnya dibawa derasnya hujan. Panik dan sakitnya Gita langsung hilang melihat itu, Waw! Dan bukan hanya Gita, Mira juga terdiam di koridor melihat Juna dan Naya sambil memegang payung temannya. Sesampainya di halte, Naya protes kalau Juna gak perlu begini, jaketnya jadi basah kan. Juna kesal bertanya, ya Naya ngapain hujan-hujanan!! Kan bisa tunggu ia balik lagi!!! Naya katakan: lama! Juna terdiam benar-benar emosi memandang Naya dan Naya menyadari itu jadi ia luruskan: Juna pasti akan capek kalau harus bolak-balik, makanya ia angsung lari aja, lagipula yang butuh payung itu Gita. Gita datang dan bilang ia gak butuh, sambil memandang Naya kesal. Naya jadi bingung sendiri karena bukankah lebih cepat kaya gini, tapi untuk bertiga sepayung juga akan sangat repot. Naya bilang: nanti angkotnya keburu dateng Git. Juna tanya: udah dateng belom sekarang?! Gita menyudahi perdebatan dan memberi payung ke Juna, meminta Juna kembali aja ke sekolah. Tapi bukannya pergi, Juna justru permasalahkan Naya, kenapa gak menunggunya! udah tahu hujan deres malah lari!!! katanya pinter tapi hal kaya gini aja gak tahu!!!!! Naya protes, ia tahu! lalu jadi bingung, kenapa Juna jadi marah? apa karena jaketnya basah?!!! Juna memotong, ah, udahlah!!! Juna langsung pergi jalan ke sekolah sambil mengatur emosinya tapi susah, bahkan ia sampai noleh lagi ke arah halte, mau samperin Naya lagi untuk jelasin kenapa ia marah, tapi tangan Juna sudah mengepal kesal, batinnya yakin: lu emang gak tahu Nay....
https://m.kwikku.com/novel/read/bintang-di-langit-abu-abu-20241227065823
https://m.kwikku.com/novel/read/bintang-di-langit-abu-abu-20241227065823
[Chapter 20 #bintangdilangitabuabu] Juna tanya, selain strawberi, Naya alergi apa lagi? Naya tetiba terdiam bingung, apa yah? lalu menjawab gak ada sih. Juna mengangguk paham. Naya juga mengangguk dan kembali menyakinkan kalau dirinya baik-baik saja, ini bukan salah Juna, jadi tenang aja. Juna paham tapi yang ia permasalahkan adalah kenapa Naya harus bohong? bilang gak bisa pergi dengannya karena ada janji belajar padahal ternyata sedang sakit, itu yang membuat Juna akhirnya kesal dan marah. Naya mengangguk paham, siapapun memang gak akan suka dibohongi tapi Naya juga punya alasan kenapa gak jujur. Naya jelaskan dengan nada pelan berharap Juna paham: sepulang dari mereka pergi, tiba-tiba tubuhnya gatal dan panas, ia langsung mandi tapi justru jadi menggigil dan kepalanya pusing, ia bahkan langsung selimutan dan beberapa jam kemudian terbangun lalu kaget lihat seluruh tangannya gatal memerah, membuatnya langsung lihat kaca, semakin kagetlah ia saat wajah dan lehernya penuh ruam memerah. Juna hanya memandangi, mendengarkan saja. Lanjut Naya: tubuhnya sudah gak ada tenaga bahkan untuk teriak panik sekalipun, ia lebih memilih kembali tidur tapi ia ingat ada janji pergi dengan Juna dan gak mungkin jadi dengan kondisinya seperti itu, untuk itu ia batalkan dengan alasan mau belajar supaya Juna cepat ngerti. Juna memotong mau protes tapi Naya tetap cerita kalau ia gak bisa jelasin sedang sakit dan apa penyakitnya karena malu. Naya terdiam sesaat mengingat dulu Juna pernah marah karena wajahnya pakai make up. Ah, entah kenapa ia jadi malas melanjutkan cerita tapi Juna tanya, malu kenapa? Naya bilang, wajahnya penuh ruam merah dan kalau Juna lihat, pasti akan kesal dan marah. Juna jadi bingung, kenapa ia harus kesal dan marah? Naya bilang kalau wajahnya jelek banget, dulu Juna marah saat ia pakai make up, dan wajahnya sekarang lebih parah dari pakai make up. Juna jadi teringat saat Naya pakai make up ke sekolah lalu jadi kesal banget memandang Naya dan membentak: emang Naya pikir ia orang gila apa, marahin orang sakit!!! Naya protes, yang ia tahu Juna begitu!! Juna gak terima, begitu gimana?!! Naya kesal bilang Juna suka marah-marah!!! Juna terdiam. Naya mengingatkan kalau Juna selalu marah padanya bahkan gara-gara make up mereka kaya musuhan hampir 3 minggu!!!!! Juna masih terdiam, masih teringat saat-saat itu, saat dimana ia mengabaikan Naya tapi bukan karena make up melainkan karena cemburu Naya dekat dengan Andre, tetiba emosi Juna mereda dan tanya: emang 3 minggu ya? Naya membenarkan, iya, dan tetap menjelaskan kalau saat itu ia paham Juna pasti malu akrab dan berteman dengannya tapi andai Juna langsung bilang alasannya sejak awal, ia pasti gak akan sedih banget dan, Naya langsung terdiam panik, ngapain ngomong gitu, dan mikir kita musuhan, jelas Naya mengakhiri cerita. Jujur, Juna agak kaget saat Naya bilang, sedih banget? entah kenapa ia jadi menyesal mengingat hari itu. Juna bilang: Ya, gak usah sedih Nay. Naya hanya diam, selain kejadiannya sudah lewat, ia juga bingung mau gimana lagi merespon. Juna minta Naya lupain aja kejadian itu. Naya berusaha bercanda, gak mau. Juna jadi gak nyaman, Nay! Naya ketawa katakan: Juna kan memang pemarah, bukan hanya saat itu aja, dari awal mereka ketemu sampai mereka kelas 3, Juna selalu marah padanya. Juna protes, gak selalu yah. Naya protes, itu kalau ke Mira. Juna kesal, bahas Mira lagi. Naya mengingatkan, Juna kan memang gak pernah marah sama Mira. Juna protes ya apa yang mau dimarahin. Naya katakan iya itu karena Juna suka sama Mira, segalanya pasti menyenangkan bahkan untuk hal yang menyebalkan sekalipun. Naya sangat nahan kesal, ini, Juna gak kemaleman masih disini?!! Juna terdiam memandang Naya. Naya bilang ia masih kurang sehat dan mau istirahat. Juna mengangguk paham dan jalan ke motornya sambil bilang: ia memang gak pernah marah sama Mira, tapi ia marah juga gak ke Naya doang. Sumpah, Naya udah males banget dengernya, jadi ia mengangguk saja biar cepat, ia hanya cerita aja kok, gak maksud apa-apa. Juna starter motor sambil bilang lagi kalau ia juga marah ke Ayah, Ibunya dan Andre. Juna terkekeh, ia juga bingung kenapa bisanya hanya marah ke kalian aja. Juna pamit pulang dan meninggalkan rumah Naya... https://m.kwikku.com/novel/read/bintang-di-langit-abu-abu
Ariana bertekad harus punya pacar tahun ini, tapi ia bingung, siapa? Jerry! sahut Lily sambil memanggang daging all you can eat yang mereka kunjungi. Ariana langsung terkekeh, gak mungkin dia. Lily bingung, bukannya kalian sedang dekat? Ariana mengambil kerak daging lalu memakannya sambil tidak membenarkan pendapat Lily, bahwa ia dan Jerry tidak sedekat itu. Lagipula apa yang bisa diharapkan dari laki-laki yang berusia 5 tahun lebih muda darinya? ia pasti hanya akan terus memaklumi sifat egois, kekanak-kanakan dan tidak mau kalah yang wajar dimiliki seseorang pada usia 22 tahun, karena dulu ia juga begitu. Sekali lagi Ariana menggeleng, gak mungkin Jerry. Lily protes bahwa kedewasaan seseorang gak bisa dilihat dari usia. Ariana tidak mau kalah, lalu dilihat dari apa? PROTEIN! jawab Lily. Ariana langsung terdiam. Lily menunjuk mulut Ariana, Jerry gak makan kerak daging kaya lo. Ariana tidak lagi bela diri, kali ini ia setuju dengan Lily. Lalu tetiba handphonenya berdering, Ariana langsung tersenyum melihat kontak bernama Jerry♥️🙏 memanggil. Buru-buru langsung ia angkat dengan tetap meyakinkan diri untuk biasa aja karena Jerry memang sesuatu yang gak mungkin untuk ia miliki sekalipun ia ingin.
Maksud Naya, sampai dititik ini pun, ia masih jatuh cinta pada Juna. Masih berharap Juna memilihnya, makan dengannya, menemaninya. Bahkan saat Mira mengajak Juna sarapan, Naya sangat berharap Juna menolak itu tapi Juna hanya diam dan mungkin sekarang mereka sedang makan berdua. Naya akui, ia sedih dan terluka tapi tetap saja, ia harus menyakinkan diri untuk tetap senang selama Juna juga senang. Apalagi untuk orang-orang bermasalah seperti dirinya dan Juna, bukankah memang butuh seseorang yang penuh cinta untuk tetap hidup bahagia dan baik-baik saja, dan Naya mau tidak mau harus terima saat kebahagiaan Juna itu ada pada orang lain. #bintangdilangitabuabu
Bagaimanapun, mereka hanyalah sekelompok remaja yang hidup dalam perjalanan menuju kedewasaan. Mereka memiliki mimpi sekaligus ketakutan yang tersimpan dalam jiwa yang selalu bercanda dan masih ingin main-main. #bintangdilangitabuabu
Dia tidak pernah datang tapi aku tidak pernah nyerah menunggu. #Naya #BintangDiLangitAbuAbu
Jangan berubah hanya untuk diterima. Karena yang tulus akan menerima dulu. #Naya
[Part of #BintangDiLangitAbuAbu ] Tentang Naya dan cinta tak berbalasnya. Sejak Andre ajak Mira nyanyi bareng, sejak itu juga Naya
sadar bahwa penting untuk sadar diri ketika menyukai seseorang. Bagaimanapun Naya sadar bahwa ia tidak cukup cantik untuk membuat Andre suka dan ternyata benar, kata Gita, Andre ke sekolah bareng Mira. Naya sedih, tapi bukan karena Andre tapi karena tidak secantik Mira. Semua orang menyukai Mira dan tidak ada alasan untuk Naya iri atau marah karena Mira memang pantas untuk dicintai.
sadar bahwa penting untuk sadar diri ketika menyukai seseorang. Bagaimanapun Naya sadar bahwa ia tidak cukup cantik untuk membuat Andre suka dan ternyata benar, kata Gita, Andre ke sekolah bareng Mira. Naya sedih, tapi bukan karena Andre tapi karena tidak secantik Mira. Semua orang menyukai Mira dan tidak ada alasan untuk Naya iri atau marah karena Mira memang pantas untuk dicintai.
Dear my kwikku friends!
Siapa nih yang lagi semangat-semangatnya ikutan kompetisi menulis kwikku 2024?! Sama! Aku juga! Iya, saking semangatnya sampai buatin Bintang Di Langit Abu-Abu instagram. Pengikutnya belum banyak, likenya juga cuma satu. Tapi gapapa, yang penting Juna selalu ada buat Naya. Dadah, mau makan dulu.
https://www.instagram.com/kndln.id?igsh=NTFqc2tqdjVrcjR6
Siapa nih yang lagi semangat-semangatnya ikutan kompetisi menulis kwikku 2024?! Sama! Aku juga! Iya, saking semangatnya sampai buatin Bintang Di Langit Abu-Abu instagram. Pengikutnya belum banyak, likenya juga cuma satu. Tapi gapapa, yang penting Juna selalu ada buat Naya. Dadah, mau makan dulu.
https://www.instagram.com/kndln.id?igsh=NTFqc2tqdjVrcjR6
Ketika sudah terbiasa patah hati, rasa sedihnya paling hanya bertahan tiga hari, setelah itu baik-baik lagi. Gapapa, nanti pasti ada waktu dimana kamu akan bersyukur banget "untung gak jadi sama dia."
[Part of #BintangDiLangitAbuAbu ] : Pagi hari, setelah selesai sholat eid dengan keluarga, Juna pergi ke rumah Naya. Sesampainya disana, ia bingung lihat Naya keluar bawa parsel yang saat masuk mobil bilang untuk keluarga Juna. Juna hanya berdehem dan tidak langsung jalan, ia bilang kalau mereka belum maaf-maafan. Naya bilang kalau ia udah maafin. Juna langsung ketawa, Naya tidak, kesal malah. Juna pikir mereka sedang bercanda, jadi ia apitkan kedua tangannya dan bilang minal aidin, maafin kalau ia ada salah. Naya tersenyum dan bilang, banyak! Juna tetap minta dimaafin dan bilang sebanyak apapun kesalahannya, sebanyak itu juga ia mencintai Naya. Naya langsung ketawa, Juna juga dan menyakinkan kalau sesama manusia mereka harus saling mencintai, biar Allah seneng. Naya semakin ketawa dan mengapit kedua tangannya serta bilang minal aidin juga, walaupun ia tidak tahu salahnya apa. Juna langsung memaafkan walaupun Naya tidak tahu salahnya apa. Naya protes karena ia memang tidak tahu dan mengungkit Juna yang selalu marah-marah duluan. Juna menyudahi dengan mengingatkan kalau sedang bulan suci, udah diem. Mereka pergi dan Naya beneran hanya diam aja sepanjang perjalanan.
kndln mengomentari karya ini
Novel
Bintang Di Langit Abu-Abu
kndln
[Part of #BintangDiLangitAbuAbu] Sudah hampir dua jam Naya duduk memandangi layar laptop yang menampilkan detik-detik pengumuman SNMPTN 2016. Pilihan pertama adalah UGM (Universitas Gadjah Mada) sesuai keinginan Mamanya, Naya capek ribut jadi nurut aja. Pilihan kedua dan ketiga adalah UI (Universitas Indonesia) yang Naya sangat berharap bisa lolos. Bukan tanpa alasan, semenjak ia pindah ke Semarang, semenjak itu juga ia tidak berkomunikasi dengan siapapun di Jakarta karena handphonenya diambil Mamanya. Di Semarang, di sekolah barunya, Naya benar-benar menjalani tiga bulan sebagai siswi baru yang penyendiri dan pendiam karena ia sudah susah komunikasi secara langsung ditambah tidak bisa komunikasi secara online juga, hari-harinya hanya ia jalani dengan dirinya sendiri dan buku. Sampai sini, semoga kalian paham yah kenapa Naya sangat takut buat masalah dan mempermasalahkannya apalagi kalau Mamanya sampai tahu. Namun, bagaimana jika hal itulah yang membuat Naya akhirnya bisa lolos masuk sebagai Mahasiswa Universitas Indonesia fakultas FMIPA!!!! YESSSS!!!! teriak Naya sangat kencang, kaget, tidak percaya dan senang sekali!!!! Naya mau nangis karena ia hanya ingin kembali ke Jakarta, hatinya disana, ia sangat rindu dengan rumah, jalan, taman, dan semua titik kota, Naya tetiba terdiam karena mungkin ia juga merindukan orang-orang didalamnya. Jadi, dengan hati yang bersyukur, Naya sangat berterimakasih kepada pemerintah & kemendikbud!
Novel Bintang Di Langit Abu-Abu sudah selesai di chapter 29. Terimakasih untuk semua yang sudah menemani kisah Juna dan Naya yang ada ada aja. Semoga mereka bisa lulus dengan baik dan bisa ketemu lagi!! Tapi kayanya sih bisa tapi gak tahu deh, lihat aja nanti pada Bintang Di Langit Abu-Abu 2!!
Adakah yang lebih merasa bahagia dari memiliki orang yang dicintainya, yang adalah juga teman terbaikmu? Memiliki seseorang yang bukan pangeran tapi selalu memperlakukanmu seperti seorang putri. Sampai kamu merasa jika banyak orang yang berbahagia, pasti kamu adalah yang teristimewa karena bisa mencintai sahabat sendiri dan diizinkan untuk memiliki. Kamu juga akan merasa meskipun banyak hal yang begitu indah tapi memilikinya sudah cukup saja untuk menjadi pengisi bagian hari, bisa berjalan berdua bersamanya yang disebut kasih.
#kndln
Di langit bintang dan bulan sedang kejar-kejaran. Sedangkan aku di bumi hanya diam memandang kapan bintang itu akan jatuh?
Bintang Di Langit Abu Abu chapter 1 - 20 sudah terbit! Hore! Terima kasih Pak Jokowi!
Bintang Di Langit Abu Abu chapter 1 - 20 sudah terbit! Hore! Terima kasih Pak Jokowi!
Naya memang jatuh cinta duluan
tapi Juna yang jatuh cinta lebih dalam.
-
Bintang Di Langit Abu-Abu chapter 1 - 20 sudah terbit!
https://www.kwikku.com/novel/read/bintang-di-langit-abu-abu