Abdul Muis Syam

@abdulmuissyam11
Dulu saat masih SD kelas 5, saya sering mendengar ayah saya kena marah oleh ibu nyaris tiap malam lantaran kerap pulang larut sehabis nonton televisi di rumah tetangga. Ayah saya melakukan itu karena televisi beserta barang-barang berharga lainnya di rumah sudah dijual, untuk menutupi "kejahatan" utang yang bukan dilakukan oleh ayahku, melainkan saudara tirinya. Jika tidak demikian, maka ayahku sebagai PNS terancam diberhentikan atau memenjarakan adik tirinya.

Situasi itulah yang merampas dunia saya sebagai anak-anak yang tidak lagi berminat bermain selain menulis tentang semua yang saya alami dan rasakan.

Hingga akhirnya, saya pun menjadi seorang wartawan di media terkemuka di Kota Makassar saat masih menjalani kuliah di Fakultas MIPA jurusan Fisika di IKIP Ujungpandang.

Namun setelah menikah dengan gadis Gorontalo, saya pun memilih untuk hijrah di bumi Serambi Madinah itu dengan mencoba mendirikan dan menjalankan usaha media massa milik sendiri. Dan usaha ini pun berlangsung hingga sekarang, yakni dengan mereinkarnasi dari media cetak menjadi media pemberitaan online bernama Dunia Media Satu (dm1.co.id).
Mengikuti